Kamis, 29 Oktober 2015

KEPRAMUKAAN


Selama ini  penggunaan istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka, nampak masih digunakan secara  tumpang tindih, sehingga terkesan mengaburan pengertian sebenarnya.

-    Gerakan Pramuka, adalah nama  organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan  dan Metode Kepramukaan.
-     Kepramukaan, adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
-    Pramuka, adalah anggota Gerakan Pramuka yang teridiri dari  anggota muda yaitu peserta didik S,G,T,D dan anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional,  Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota MABI, Staf Karyawan Kwartir, Mitra)


1.   Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,  teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, ahklak dan budi pekerti luhur.

         2.   Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang menggunakan outdoor
               activity/kegiatan di alam terbuka dengan harapan kegiatan kepramukaan akan
               mempunyai dua nilai, yaitu :

a.     Nilai formal, atau nilai   pendidikannya  yaitu   pembentukan   watak    ( character  building ).
b.    Nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya.

3.    

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA

AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA
 Masa Hindia Belanda 
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Sabtu, 24 Oktober 2015

LATIHAN TALI-TEMALI & PIONERING

Assalamu'alaikum wrwb....
Salam Pramuka!!

Pada pertemuan minggu ke-4 ini, adik-adik penggalang di Gugus Depan 04-067/04-068 Pangkalan SD Islam Al-Falah Jambi latihan tali-temali (membuat simpul dan ikatan) kemudian membuat Pionering berupa tandu.


Membuat tandu darurat merupakan salah keterampilan Kepramukaan wajib yang harus dikuasai oleh Anggota Pramuka atau yang biasa disebut Dragbar Usungan. Keterampilan ini sangat diperlukan ketika anggota pramuka melakukan evakuasi korban disaat perkemahan, hiking dan pengembaraan.
Untuk membuat tandu darurat, kita memerlukan beberapa alat dan bahan :
  1. Tongkat Pramuka / Stok sebanyak 2 batang.
  2. Tali Pramuka secukupnya.
  3. Tongkat pendek / kayu penyanggah sebanyak 2 buah dengan panjang kurang lebih 60 cm.
  4. Mitella (jika tersedia)

Sabtu, 10 Oktober 2015

Lomba Tingkat Pramuka Penggalang

Lomba Tingkat adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan atas nama regu. Lomba Tingkat biasa disingkat dengan LT. Lomba Tingkat diselenggarakan dalam bentuk perkemahan.

Lomba Tingkat bersifat berjenjang. Artinya, pemenang pada suatu tingkatan akan mewakili mengikuti Lomba Tingkat di tingkat atasnya.
Pada tahun 2014, Pangkalan SD Islam Al-Falah Jambi telah mengikuti serangkaian Lomba Tingkat mulai dari LT II tingkat ranting, LT III Tingkat Cabang, dan LT IV Tingkat Daerah/Propinsi. SD Islam Al-Falah diwakili oleh regu Singa dan regu Lili.

Pada LT II, regu Lili dan Singa mendapat prestasi Tinggi sehingga mewakili Kwartir Ranting Telanaipura untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu Lomba Tingkat III.

Berikut kegiatan-kegiatan pada LT III
Tiba di Bumi Perkemahan CADIKA



 Lomba Pionering Putra


Lomba Pionering Putri




Makan Siang Bersama



Penghargaan Untuk Prestasi Tinggi Regu Singa dan Prestasi Baik untuk Regu Lili LTIII







Latihan Pramuka Pertemuan ke-2

Latihan Pramuka Pertemuan ke-2 

Alhamdulillah... akhirnya bisa berlatih Pramuka kembali setelah sebulan lebih libur karena kebakaran hutan yang menyebabkan tebalnya asap di Jambi. 
Pada pertemuan ini, adik-adik penggalang mempelajari aba-aba dasar dam baris berbaris. kemudian latihan ini juga diselingi dengan permainan sehingga mereka bersemangat dalam berlatih pramuka. diakhir kegiaatan mereka diminta membentuk regu dan bermusyawarah untuk memilih pinru, wapinru, sekretaris dan bendahara. berikut foto-foto mereka.