Jumat, 07 Oktober 2016

Perlombaan Jelajah Wana Cikal II

Jelajah Wana Cikal II adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Saka Wanabakti Kota Jambi. Kegiatan ini melibatkan adik-adik penggalang SD di Kota Jambi. 

SD Islam Al-Falah adalah salah satu peserta yang tidak mau ketinggalan dalam kegiatan tersebut. SD Islam Al-Falah mengirimkan 2 regu putra dan putri untuk ikut dalam kegiatan JWC II. Hasilnya pun cukup baik mendapatkan Juara 2 Lomba P3k dan Pengamatan.
Berikut penampakan mereka....



Minggu, 22 November 2015

SEMAPORE

Assalamu'alaikum wrwb.......
Salam Pramuka!!!

Pada latihan minggu ini, adik-adik penggalang pangkalan SD Islam Al-Falah Jambi berlatih Semapore. Semaphore adalah bahasa isyarat dengan menggunakan dua buah bendera, bendera semaphore dibuat dengan dua warna berukuran 40 X 40 cm. Warna terdiri dua warna gelap dan terang disesuaikan agar kontras dengan latar belakang saat digunakan, biasanya merah dan kuning Isyarat semaphore banyak dipakai di kalangan maritim (AL). 

Berikut penampakan adik-adik penggalang yang berlatih Semapore...

Rabu, 11 November 2015

Syarat Kecakapan dalam Gerakan Pramuka

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh peserta didik. Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperoleh setelah lulus melewati ujian-ujian dan disematkan
melalui upacara pelantikan.

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidang tertentuberdasarkan pilihan pribadi dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik.Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
diperoleh setelah melalui ujian-ujian dan disematkan pada upacara latihan mingguan.

Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan tertentu sebagai Pramuka Garuda. Untuk memperoleh
Tanda Pramuka Garuda (TPG), peserta telah melalui ujian-ujian dan disematkan dalam upacara pelantikan.

Penilaian ujian dalam pemenuhan syarat Kecakapan Umum. Syarat Kecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda dititik beratkan kepada perkembangan proses kemampuan peserta didik terhadap suatu pengetahuan dan keterampilan.


Jumat, 06 November 2015

UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN PENGGALANG

SALAM PRAMUKA!!!!

Pada postingan kali ini, kita akan membahas tentang Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan Penggalang. Terutama Upacara yang dilaksanakan di Gugus Depan SD Islam Al-Falah Jambi.

Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan adalahUpacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan Gerakan Pramuka.




Kamis, 29 Oktober 2015

KEPRAMUKAAN


Selama ini  penggunaan istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka, nampak masih digunakan secara  tumpang tindih, sehingga terkesan mengaburan pengertian sebenarnya.

-    Gerakan Pramuka, adalah nama  organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan  dan Metode Kepramukaan.
-     Kepramukaan, adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
-    Pramuka, adalah anggota Gerakan Pramuka yang teridiri dari  anggota muda yaitu peserta didik S,G,T,D dan anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional,  Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota MABI, Staf Karyawan Kwartir, Mitra)


1.   Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,  teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, ahklak dan budi pekerti luhur.

         2.   Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang menggunakan outdoor
               activity/kegiatan di alam terbuka dengan harapan kegiatan kepramukaan akan
               mempunyai dua nilai, yaitu :

a.     Nilai formal, atau nilai   pendidikannya  yaitu   pembentukan   watak    ( character  building ).
b.    Nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya.

3.    

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA

AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA
 Masa Hindia Belanda 
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Sabtu, 24 Oktober 2015

LATIHAN TALI-TEMALI & PIONERING

Assalamu'alaikum wrwb....
Salam Pramuka!!

Pada pertemuan minggu ke-4 ini, adik-adik penggalang di Gugus Depan 04-067/04-068 Pangkalan SD Islam Al-Falah Jambi latihan tali-temali (membuat simpul dan ikatan) kemudian membuat Pionering berupa tandu.


Membuat tandu darurat merupakan salah keterampilan Kepramukaan wajib yang harus dikuasai oleh Anggota Pramuka atau yang biasa disebut Dragbar Usungan. Keterampilan ini sangat diperlukan ketika anggota pramuka melakukan evakuasi korban disaat perkemahan, hiking dan pengembaraan.
Untuk membuat tandu darurat, kita memerlukan beberapa alat dan bahan :
  1. Tongkat Pramuka / Stok sebanyak 2 batang.
  2. Tali Pramuka secukupnya.
  3. Tongkat pendek / kayu penyanggah sebanyak 2 buah dengan panjang kurang lebih 60 cm.
  4. Mitella (jika tersedia)